Kolecer - ekologi [merah]
skip to main |
skip to sidebar
Kolecer
Kolecer sudah ditancapkan,
angin timur tiba bersama butir-butir air,
bukan lagi tanda jadi transaksi jual beli beras sanghyang,
juga bukan sakral papat kalima pancer begitu idealis obyektif,
bahkan bukan lagi simbol malu-malu status sosial saat kerbau semulia manusia.
Kolecer tertahan mendung lalu beringsut di hujan deras,
mau tak mau kehendak tanah dibasuh air,
bekerja membebaskan dan tak terasing adalah jawaban nasib,
membakar ilalang kering terlebih dahulu, begitulah revolusi demokratik.
[Sumedang, 28 September 2011]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !