Kamis, 01 Oktober 2009 | 09:52
HARGA PUPUK BERSUBSIDI
JAKARTA. Tahun depan, para petani harus bersiap merogoh isi kantongnya lebih dalam. Tim Pengawas Pelaksanaan Distribusi Pupuk Bersubsidi DPR merekomendasikan, kenaikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebesar 100% pada 2010 nanti.
Dengan kenaikan HET itu, ketersediaan pupuk bersubsidi tahun depan bisa dua kali kali lipat ketimbang tahun ini. "Dengan catatan, biaya produksi pupuk tetap," kata Ketua Harian Tim Pengawas Pelaksanaan Distribusi Pupuk Bersubsidi DPR Arifin Djunaedi dalam Sidang Paripurna DPR, Rabu (30/9).
Pemerintah mesti mengerek harga pupuk bersubsidi hingga 100%, menurut Arifin, lantaran anggaran subsidi pupuk di 2010 cuma Rp 11,29 triliun. Angka ini menyusut Rp 7,14 triliun dibandingkan dengan bujet subsidi untuk 2009 yang mencapai Rp 18,43 triliun.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil memastikan, pemerintah akan mendongkrak HET pupuk bersubsidi. Sayang, dia menolak menyebut, berapa besar angka kenaikannya. "Kami (BUMN pupuk) hanya memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," elaknya.
Tapi, Sofyan menyarankan, HET pupuk bersubsidi tahun depan menjadi Rp 3.500 hingga Rp 3.600 per kilogram (kg). Harga ini sudah memperhitungkan harga pupuk di pasar internasional, inflasi, dan ketersedian pasokan gas. Saat ini, HET pupuk bersubsidi, seperti Urea Rp 1.200 per kg, ZA Rp 1.050 per kg, dan Superphos Rp 1.550 per kg.
Menteri Pertanian Anton Apriyantono tak mau berkomentar banyak soal rekomendasi DPR itu. "Besaran kenaikan HET pupuk tergantung keputusan Presiden," katanya. Cuma, sebelumnya dia pernah menyatakan, harga pupuk bisa naik hingga 80%.
Fitri Nur Arifenie KONTAN
---------
sumber: http://www.kontan.co.id/index.php/nasional/news/22318/DPR-Dukung-Harga-Pupuk-Naik-100
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !