televisi,..
apa yang kau harap dari listrik yang berubah ilusi,
komoditas belaka yang dalam poles kotak peradaban,
dominasi nilai lebih yang mereduksi nilai guna, kini.
televisi,..
mengapa tak "kita" bungkam saja,
seperti manusia sesat,
atau "kita" setubuhi sepenuh jiwa,
seperti sang bijak,
hingga manusia menjadi manusia yg tak sekedar akumulasi.
televisi,..
ini bukan tentang apresiasi kematian,
tentu tentang bagaimana membalik dunia yang hidup,
pembebasan kaum pekerja,
sekarang dan nanti.
televisi,..
di mulai dari ruang dan waktu tersiar,
hingga teronggok.
andika
bandung, 4 juni 2009
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !