Kronologis dan Steatment Aksi ARM dalam MeRespon Hari Bumi 22 April 2010 di Yogyakarta - ekologi [merah]
Headlines News :
Home » , » Kronologis dan Steatment Aksi ARM dalam MeRespon Hari Bumi 22 April 2010 di Yogyakarta

Kronologis dan Steatment Aksi ARM dalam MeRespon Hari Bumi 22 April 2010 di Yogyakarta

Written By ekologi [merah] on 4.26.2010 | Senin, April 26, 2010

ALIANSI RAKYAT MENGGUGAT (ARM)
JOGO SENGSORO, ARMP, PPRM, PEMBEBASAN, KP-PPBI, PEREMPUAN MAHARDHIKA, SMI, FAM-J, PMII, GANJA, PSB, SP-KINASIH, Aliansi Tolak Perda Pelarangan Prostitusi, Mitra Wacana, IHAP, RTND, SeBUMI, IKPM Sumsel.

Kronologis dan Steatment Aksi ARM dalam MeRespon Hari Bumi 22 April 2010 di Yogyakarta

Organ yang hadir: PMII, SMI, PEMBEBASAN, Perempuan Mahardhika, PPRM, SEBUMI, ARMP, SP Kinasih, FAM J, KPPI, IKPM Sumsel, IHAP, PPI


10.40
200-an Massa ARM bersiap di Abu bakar ali- sambil melakukan simulasi

10.50
Pembukaan aksi dengan yel-yel SBY-Budiono anti demokrasi, anti rakyat miskin, lawan-lawan dan gulingkan! Idham, Sultan tukang gusur rakyat, lawan,lawan dan gulingkan dan orasi dari korlap (Iwan Pentol/SP-Kinasih)

10.55
Massa aksi mulai jalan menuju DPRD DIY

11.00
Tiba di DPRD DIY: massa berhenti didepan gerbang DPRD DIY
Korlap berorasi dengan kebutuhan warga penggusuran dan ARM merespon hari Bumi Massa nyanyi dimana-mana kita digusur dan yel2: pembebasan nasional lawan imperialisme!

11.05
Orasi politik dari PMII

11.08
Orasi politik dari PEMBEBASAN

11.13
Orasi Politik dari SEBUMI
Aparat mulai berjaga, ¾ jalan ditutup massa aksi

11.19
Massa bersiap dan menutup jalan menuju Kepatihan (Kantor Gubernur), sambil nyanyi dan yel-yel.

11.26
Massa sampai di depan Kepatihan dengan mulai marah karena belum ada sikap yang jelas atas Kasus penggusuran parangtritis/parangkusumo. Massa mulai menggebrak gerbang Kepatihan. Korlap mengkondisikan massa aksi untuk mendengarkan orasi politik dan menunggu proses negosiasi antara SMI, FAM J, PPRM, Warga Paris dengan Dinas biro pemerintahan umum. Sementara Beberapa aparat polisi sudah berjaga-jaga dibelakang gerbang Kepatihan.

11.29
Massa duduk sambil menunggu negosiasi. Korlap berorasi soal elit politik busuk.

11.31
Orasi politik dari SMI

11.35
Massa mulai tidak sabar situasi kurang terkendali.

11.37
Korlap mengkondisikan massa aksi. Orasi politik dari KPPI tentang kebijakan pemerintah yang menghamba pada kepentingan modal telah menyengsarakan rakyat. Benca alam sebagai akibat dari kapitalisme.

11.42
Massa aksi dusuruh berdiri untuk mendengarkan pernyataan biro pemerintahan umum Tata Kota.

11.43
Pak watin (Jogo Sengsoro) berorasi tentang kasus penggusuran parang kusumo dan satpol PP. Massa mulai maju.

11.55
Mendengarkan pernyataan dari biro pemerintahan umum tata kota (Abdul Kholik) terkait dengan masalah penggusuran Pemerintah DIY telah melakukan Rapat kordinasi Tanggal 10 April antara Gubernur DIY dan Pemerintah Kabupaten Bantul, dengan hasil:
1. Pada prinsipnya Pemerintahan DIY mendukung penataan kota di Kabupaten Bantul
2. Untuk menjaga ketertiban menjelang Pilkada maka Kabupaten Bantul perlu meninjau ulang kebijakan kabupaten Bantul
3. Pemerintah Kabupaten Bantul akan mengabulkan permintaan 5 Warga Ibu Sutinah Cs (warga) yang menjadi korban Penggusuran tahun 2007 dan belum mendapatkan ganti rugi apapun
4. Sebagai tindak lanjut pemerintah Kabupaten Bantul akan melakukan rapat kordinasi menindak lanjuti ARMP

12.01
Yayak sebagai Humas, menolak surat dari Gubernur lewat dari Biro pemerintahan umum tata kota untuk menuntut kepastian tentang penggusuran di Paris: massa tidak mau menunggu sampai PILKADA BANTUL MEI 2010

12.05
Massa tidak terkendali, memaksa masuk ke kantor Gubernur/ Kepatihan.

12.06
Pentol menegaskan agar pada tanggal 1 Mei sudah harus ada kepastian, kalau tidak maka massa akan melakukan pendudukan Kepatihan.

12.12
Massa marah dan merobohkan gerbang Gedung Kepatihan (Gedung Gubernur DIY)

12.14
Massa dikondisikan oleh korlap untuk bersiap jalan menuju kantor pos tetap dengan blokir/penutupan jalan. Ekspresi marah masih terus ada di massa, sepanjang perjalanan massa aksi meneriakan yel-yel dan membunyikan bebunyian botol, dan menggedor2 rambu2 di jalan2 sepanjang dari kepatihan sampai kantor Pos sebegai bentuk kekecewaan karena jawaban biro Pemerintahan DIY tetap tidak kongkrit.

12.24
Massa sampai diperempatan kantor pos dan membentuk lingkaran besar.

12.27
Orasi dari PPRM

12.30
Orasi politik FAM J

12.36
Orasi politik PPI

12.40
Orasi Perempuan Mahardhika

12.44
Orasi dari SP Kinasih

12.47
Pembakaran instalasi Babi dan Bumi yang menggambarkan bahwa Bumi hari ini dikuasai oleh babi-babi besar (pemodal besar, dan agennya) , MEREKALAH BIANG KEROK KERUSAKAN BUMI. Didalamnya bertuliskan GULINGKAN SBY-BUDIONO, SULTAN HB X, IDHAM SAMAWI serta tuntutan lainnya.

12.49
Pembacaan steatment ARM oleh Humas (Yayak) sambil pembakaran instalasi Babi dan Bumi

12.51
Api sudah mulai padam dan massa segera membubarkan diri tetapi mobil water canon datang/maju sehingga massa menghadang mobil dan marah situasi tidak terkondisikan

12.53
Sehingga bentrok pun terjadi: massa aksi pecah, terjadi penangkapan dan pemukulan terhadap peserta aksi.

12.58
Situasi masih bentrok, karena ada beberapa kawan yang ditangkap dan dipukuli.
13.05
Korlap menarik mundur untuk melihat dan menghitung massa (checking tiap organ) yang ditangkap/ dipukuli. Delegasi dari masing-masing organ dikonsolidasikan.

13.10
Masing-masing perwakilan organ di pimpin oleh Yayak (Humas) menemui Poltabes (Ahmad Dhofiri) memberitahukan ada kawan yang masih ditangkap dan dipukuli.

13.20
Terjadi diskusi Alot antara perwakilan ARM dengan Kapoltabes DIY mengenai adanya kawan Bastian dari Pembebasan yang di tangkap. Karena Kapoltabes menolak adanya penangkapan massa aksi, walaupun setelah di desak dan di bhuktikan via telpon ternyata ada aparat dan intel yang sengaja menyembukian kawan Bastian

13.35
Kawan bastian di bebaskan

13.40 Peserta aksi yang memperoleh pemukulan dan penangkapan di larikan ke PKU Muhammadiyah untuk dilakukan pengobatan dan visum

13.45
Konsolidasi bersama untuk menyiapkan langkah yang diambil pasca bentrok: sepakat untuk mengambil jalur politik; melakukan konferensi pers dan aksi menuntut dan Mengecam tindakan repersifitas Militer (Polisi)

14.07
Massa aksi membubarkan diri dan persiapan konferensi pers di IKPM Sumsel.

14.15 Beberapa delegasi di antaranya Azmir (SMI), Yayan (SeBUMI), Yuni dan Pentol (SP-Kinasih) dan Humas (Yayak/PPRM) mengurus kawan-kawan di PKU dan meminta KAPOLTABES DIY untuk menanggung pengobatan. Itikat baik dengan mendatangi langsung Kapoltabes DIY justru di terima berbeda dengan memperoleh tanggapan keras; dengan tidak mau bertanggung jawab dan mempersilahkan jalur apapun yang akan di tempuh oleh pihak ARM. Bahkan tanpa ada diskusi panjang lebar, Ahmad Dhifiri malah berteriak meminta kepada Provos untuk mengusir Perwakilan ARM dari ruang Kapoltabes DIY.

14.40
Perwakilan ARM mengadakan konsolidasi tentang pengobatan kawan yang terluka dan membicarakan program dan strategi ke depan.

15.30
Konferensi Pers di IKPM Sumsel dan akan malakukan aksi Ke POLDA DIY untuk Menuntut Represifitas Aparat Kepolisian serta menuntut Ahmad Dhofiri di Copot dan bertangguntg jawab atas Insiden Aksi ARM tanggal 22/04.

Berikut Data korban:

1. Warga Parangtritis:
• Agung (Memar dan lecet2 akibat di pukul)
• Wawan (diseret dan terluka memar di tangan dan dada)
• Resa (ditonjok dan mengalami luka memar di dada)
• Pak Ngajino (luka memar di dada)

2. PEMBEBASAN:
• Bastian (ditangkap & dipukuli sudah dibebaskan; mengalami luka lecet dan memar2)
• Firman (ditendang dadanya dan memar: sampai statment ini di buat kondisinya masih ngilu dan belum bisa berjalan)

3. SeBUMI:
• Arie (luka memar cukup parah di perut dan dada akibat di pukul, tendang dan si seret)
• Botol (luka dipukul; Memar di dada dan lecet)
• Kardi (luka dipukul; Memar perut dan lecet)
• Openg (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Yayan (luka dipukul; Memar di wajah dan lecet di perut)
• Yudhi (luka dipukul; Memar di wajah dan lecet)
• Adhi (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Che (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Andre (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Abdi (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Icha (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Atheng (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Deni (luka dipukul; Memar dan lecet)
• Dedy (luka dipukul; Memar dan lecet)

Pertama, Inilah bentuk Represifitas Aparat kepolisian POLTABES DIY. Disini kami tegaskan bahwam Jelas provokasi datang dari pihak aparat kepada massa aksi yang sedang memperjuangkan hak hidup ditanah yang mereka tempati. Dalam kronologis dituliskan bahwa aksi sudah selesai dan massa mau membubarkan diri serta api saat pembakaran instalasi (patung Babi) sudah mulai padam. Namun, mobil water canon didatangkan/dimajukan ke arah api, jelas massa aksi menjadi marah karena ini adalah bentuk provokasi dari aparat sehingga massa marah dan menghadang mobil water canon. Lagi-lagi hal ini diselesaikan dengan kekerasan (pemukulan dan penangkapan) terhadap massa aksi yang dianggap merusak mobil water canon. Kemarahan massa sudah meluap-luap sejak mereka digusur sejak tahun 2006, hak ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik dirampas seenaknya dengan dalih tata kota dan untuk lahan koservasi gumuk pasir. Apalagi keputusan yang memihak pada mereka tak kunjung datang malah ditunda (terus diundur) sampai dengan PILKADA Bantul Mei 2010. Tindakan Polisi memancing kemarahan warga saat mendatangkan/memajukan mobil water canon di saat aksi sudah hampir selesai dan api sudah mulai mengecil. Hal ini kami anggap adalah bentuk provokasi.
Kedua, Kekerasan yang dilakukan aparat polisi jelas untuk siapa?, yaitu untuk menjaga kepentingan modal. Bukan untuk melindungi atau membela rakyat miskin yang sedang mempertahankan/ memperjuangkan hidup mereka. Sebaik-baiknya kekerasan tidak boleh terjadi namun, ketika kekerasan dilembagakan (artinya dilegalkan) oleh Negara (termasuk SBY-Bodediono) adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam persoalan di atas melalui aparaturnya. Maka rakyat siap melawan dengan kekerasan pula untuk mempertahankan/memperjuangkan haknya. Bangun kekuatan dengan persatuan gerakan rakyat miskin adalah jalan satu-satunya untuk menghadang/melawan kekerasan yang dilakukan oleh Negara lewat aparaturnya. Persatuan ini akan menjadi embrio dari pemerintahan persatuan rakyat, sebagai wujud pemerintahan demokratik yang tanpa mengedepankan kekerasan dalam menjawab persoalan rakyat. Melihat tindakan represifitas aparat tersebut, maka kami dari ALIANSI RAKYAT MENGGUGAT (ARM) menuntut:

1. PECAT KEPALA POLTABES DIY (AHMAD DHOFIRI) DARI JABATANNYA KARENA PALING BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KERUSUHAN AKSI ARM 22 APRIL 2010!!
2. POLTABES DIY HARUS BERTANGGUNG JAWAB (GANTI RUGI); PENGOBATAN, RAWAT JALAN DAN VISUM ATAS BENTUK KEKERASAN YANG DILAKUKAN APARAT POLTABES DIY !!
3. LAWAN MILITERISME DAN USUT TUNTAS TINDAKAN APARAT POLTABES DIY YANG MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP MASSA AKSI ARM !!
4. LAWAN IMPERIALISM; GULINGKAN SBY-BODEIONO, SRI SULTAN HB. X DAN IDHAM SAMAWI KARENA GAGAL SEJAHTERAKAN RAKYAT MISKIN !!
5. BOIKOT POLDA BANTUL MEI 2010 !!!
6. REALISASIKAN GANTI UNTUNG SECEPATNYA (SELAMBATNYA TANGGAL 1 MEI 2010) TERHADAP KORBAN PENGGUSURAN PARANGTRITIS - PARANGKUSUMO – DEPOK DAN MANCINGAN !!!
7. PARLEMEN SEMUANYA BUSUK DAN MENJADI MUSUH RAKYAT !!

* Kecaman ka Poltabes Yogyakarta, Telpon dan Fax: 0274-562159


• Aslihul Fahmi Alia (Yayak)
Humas ARM
0817460268

• Christina Yulita P dan Winda
Acara dan Kronologis ARM
08562951973 dan 085257700357


Bookmark and Share
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ekologi [merah] - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger